Sep 19, 2011

Kisah Si Angkuh Bongkak





Dalam al-Quran diceritakan perihal seorang lelaki yang diberi Allah kurnia berupa dua kebun anggur. Kedua kebun itu dikelilingi pohon-pohon kurma. Dan di antara dua kebun itu dibuatkan ladang. Dan dialirkan sungai di celah-celah kedua kebun tersebut. Kedua kebun itu menghasilkan buah yang melimpah ruah.Dengan tuaian besar setiap musimnya itu si pemilik kebun  menjadi kaya raya. Akan tetapi kekayaan yang dimilikinya tidak menjadikan lelaki itu rendah hati di hadapan Allah, apatah lagi mensyukuri kurnia Allah yang diberikan kepadanya. Pemilik kebun itu tidak mahu berterima kasih kepada Allah atas kurnia yang telah diberikan Allah kepadanya. Dia lalu bersikap kufur(ingkar) dan melampaui batas.

 Dia bahkan bersikap bongkak dan menafikan rahmat Allah atas kekayaan yang dimilikinya. Dia dengan sombong berkata sesamanya:

Surah al-Kahfi, ayat 34:


"Tuan kebun itu pula ada mempunyai harta (yang lain); lalu berkatalah dia kepada rakannya, semasa dia berbincang dengannya: Aku lebih banyak harta daripadamu, dan lebih berpengaruh dengan pengikut-pengikutku yang ramai."

Surah al-Kahfi, ayat 35:

"Dan dia pun masuk ke kebunnya (bersama-sama rakannya), sedang dia berlaku zalim kepada dirinya sendiri (dengan sebab kufurnya), sambil dia berkata: Aku tidak fikir, kebun ini akan binasa selama-lamanya."

 Dia bahkan menganiayai dirinya sendiri ketika berkata di kebunnya: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.".Lelaki kafir itu bahkan bertambah ingkar kepada Allah dengan menafikan adanya hari kiamat dan hari kebangkitan :

Surah al-Kahfi, ayat 36:


"Dan aku tidak fikir, hari kiamat akan berlaku.."

 Keangkuhan si pemilik kebun itu bahkan sampai pada titik didihnya dengan ucapan keangkuhannya:

Surah al-Kahfi, ayat 36:


"Dan kalaulah aku dikembalikan kepada Tuhanku (sebagaimana kepercayaanmu), tentulah aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada ini."

 Atas kekufuran(keingkaran) dan kebongkakan pemilik dua kebun itu, Allah menyegerakan hukumanNya kepada manusia itu:

Surah al-Kahfi, ayat 42:


"Dan segala tanaman serta hartabendanya itupun dibinasakan, lalu jadilah dia membalik-balikkan kedua tapak tangannya (kerana menyesal) terhadap segala perbelanjaan yang telah dibelanjakannya pada kebun-kebunnya, sedang kebun-kebun itu runtuh junjung-junjung tanamannya; sambil dia berkata: Alangkah baiknya kalau aku tidak sekutukan sesuatupun dengan Tuhanku."

Allahua'lam..sama2 jadikannya sebagai peringatan buat kita..takutlah kepada Allah SWT..semoga kita tergolong sebagai hambaNya yang bersyukur..amiin..

No comments:

Post a Comment